Sunday, December 25, 2011

Terulang Kembali By: Anggy Novadelian

Lagi-lagi terulang kembali
Membuka bekas luka yang sempat tergores di hati
Beribu hati tergores kembali
Dan rasa menyesal kini hadir kembali
      
Beribu cemo’ohan datang silih berganti
Tetapi denga perasaan tabah ku hadapi.
Walaupun dalam hati sakit, tapi ku tetap tegar dan mencoba untuk bangkit kembali.
        

Kamut (Kata-kata Mutiara) By:Anggy

"Hidupmu bagaikan selembar kertas yang tertiup angin Apabila ia berhenti, di situ ia tinggal."

"Jadikanlah imanmu layaknya tumpukan debu
Walaupun beratusan kali di bersihkan
Tetapi dalam hitungan detik kembali lagi."

"Lebih baik aku miskin tetapi memulung
Dari pada aku miskin tetapi mengemis."

"Lebih baik aku diam tak berkata
Dari pada aku berbicara yang bukan dari hati."




"Lebih baik kaya dari hasil memulung
Dari pada kaya dari hasil jeritan orang lain."

"Lebih baik melukis di kuburan
Dari pada melukis di tempat yang membuat aku lupa dengan-Mu."

Kumpulan Puisi tak berjudul By : Anggy Novadelian

Puisi 1

Mungkin bagimu perasaan ini cepat untuk dilupakan
Mungkin bagimu itu hanyalah bualan semata
Dan mungkin bagimu tiada makna lagi dari cerita cinta ini
Tapi bagiku, perasaan ini sangat susah untuk dilupakan
Sangat susah untuk dimusnahkan
Dan sangat susah untuk dicampakkan
Karena bagitu banyak arti cinta didalam kisah kita
Walau sekarang hanya goresan luka yang dapat kita torehkan
Tapi ku berharap, tiada kata pisah terucap dari mulut kita
Karena kita tak akan pernah pisah..
untuk selamanya....


Puisi 2

Mungkin kata orang “lo gue end”
Tapi sebenarnya “ lo gue enggak end”
“lo” pernah ngomong sama “gue” kalau kita engak bakalan “end”
Tapi kenapa “lo” ngomong kalau kita itu “end”
Kalau emang itu yang “lo” mau, yaudah...
Kalau gitu “sia jeung aing enggeusan”
Occreh... ^,^



Puisi 3

Ingatkah kamu, akan untaian janji yang pernah kita buat
Ingatkah kamu bahawa kita akan selalu bersama
Dan Ingatkah kamu, bahwa kamu akan selalu mencintaiku begitupun sebaliknya
Tapi mengapa kau pergi menginggalkan ku sendiri disini
Di kegelapan hati yang tak kau sinari lagi
Yang tak kau hias dengan untaian kata manis yang pernah kau katakan padaku
Yang tak lagi kau taburi dengan taburan kasih sayang yang begitu tulus padaku
Kini ku hanya dapat meratapi lukisan-lukisan cinta yang pernah kita buat dulu